Tuesday, 6 May 2014

Prosedur Penerjemahan

Prosedur Penerjemahan (Translation Procedure)

1.      Pergeseran Bentuk
Suatu prosedur penerjemahan yang melibatkan pengubahan bentuk gramatikal dari Bsu ke Bsa. Ada empat jenis pergeseran bentuk:

                               I.            Pergeseran bentuk yang wajib dan otomatis yang disebabkan oleh sistem dan kaidah bahasa. Misalnya:
a)      Penerjemahan pronominal jamak dalam bahasa Inggris menjadi nomina tunggal dalam bahasa Indonesia.
Tsu      : I wear a pair of gloves
Tsa       : Saya memakai sarung tangan
b)      Pengulangan ajektiva dalam bahasa Indonesia dari adverbial yang menerangkan subjek berpronomina jamak dalam bahasa Inggris.
Tsu      : The buildings in Semarang are big.
Tsa       : Gedung di Semarang besar-besar.
c)      Ajektiva + nomina menjadi nomina + ajektiva.
Tsu      : naughty boy.
Tsa       : Anak kecil (yang) nakal

                            II.            Pergeseran makna karena suatu struktur gramatikal dalam Bsu tidak ada dalam Bsa.
a)      Peletakan objek di latar depan dalam bahasa Indonesia yang tidak ada dalam konsep gramatikal bahasa Inggris, kecuali dalam kalimat pasif, sehingga struktur kalimatnya tetap berbentuk kalimat berita biasa.
Tsu      : They should guarantee this loss.
Tsa       : Kerugian ini harus mereka tanggung.
b)      Peletakan verba di latar depan dalam bahasa Indonesia ynag tidak lazim dalam struktur bahasa Inggris, kecuali dalam kalimat imperatif. Maka oadanannya memakai struktur kalimat berita biasa.
Tsu      : His proposal has been rejected.
Tsa       : Telah ditolak lamarannya.

                         III.            Pergeseran makna karena alas an kewajaran ungkapan, padanan Bsu tidak wajar atau kaku dalam Bsa.
a)      Nomina/frase nomina dalam Bsu menjadi verba dalam Bsa.
Tsu      : to train the people for the success of their business.
Tsa       : melatih orang-orang untuk mensukseskan bisnis mereka.
b)      Ajektiva + nimina/frase nomina dalam Bsu menjadi nomina + nomina dalam Bsa.
Tsu      : vocational school
Tsa       : sekolah kejuruan
c)      Klausa dalam bentuk participal dalam Bsu dinyatakan secara penuh dan eksplisit dalam Bsa.
Tsu      : The houses occupied by the immigrants are so unique.
Tsa       : Rumah-rumah yang dihuni oleh para imigran tersebut sangatlah unik.
d)     Ajektiva + nomina menjadi nomina + klausa.
Tsu      : speaking doll
Tsa       : boneka yang bisa berbicara
e)      Pergeseran kelas kata
                                                                                i.            Nomina à verba
Tsu      : It was an interesting show
Tsa       : Sungguh pertunjukan yang sangat menarik
                                                                              ii.            Ajektivaà verba
Tsu      : Toni and Tono are rival each other.
Tsa       : Toni dan Tono bersaingan satu sama lain.


                         IV.            Pergeseran unit misalnya kata menjadi frase, dan frase menjadi klausa yang sering kita jumpai dalam penerjemahan kata-kata lepas.
a)      Kata menjadi frase
Tsu      : best
Tsa       : yang paling bagus
b)      Frase menjadi klausa
Tsu      : The woman with big hat is Mrs. Paula
Tsa       : Wanita yang memakai topi besar adalah Nyonya Paula.

2.      Pergeseran Makna
                               I.            Modulasi wajib
a)      Struktur aktif dalam Bsu menjadi pasif dalam Bsa dan sebaliknya.
                                                                                i.            Infinitive of purpose dalam bahasa Inggris.
Tsu      : The question is difficult to understand.
Tsa       : Pertanyaan itu sulit dipahami.
                                                                              ii.            Konstruksi pasif nol dalam bahasa Indonesia menjadi konstruksi aktif dalam bahasa Inggris.
Tsu (Ind)         : Tugas itu akan saya kumpulkan dua hari lagi.
Tsa (Ing)          : I will hand in the assignment two days later.
b)      Kata yang bernuansa khusus dalam Bsu diterjemahkan menjadi kata yang bernuansa umum dalam Bsa.
Tsu      : tribe
Tsa       : suku

                            II.            Modulasi bebas
a)      Menyatakan secara tersurat dalam Bsa apa yang tersirat dalam Bsu.
Tsu      : economical degradation
Tsa       : penurunan mutu ekonomi
b)      Frase preposisional sebab-akibat dalam Bsu menjadi klausa sebab-akibat dalam Bsa.
Tsu      : Indonesian people suffer from the consequences of economical degradation.
Tsa      : Rakyat Indonesia menderita karena (adanya) penurunan mutu ekonomi.
c)      Bentuk positif dalam Bsu menjadi negative ganda dalam Bsa.
Tsu      : Demonstrations are bound to occur.
Tsa       : Demonstrasi tak urung terjadi juga.
                        (urung=tidak jadi)

3.      Naturalisasi (peminjaman)
                                                       I.            Peminjaman murni
Tsu      : Printer
Tsa       : Printer
                                                    II.            Peminjaman dinaturalisasi
Tsu      : parachute
Tsa       : parasut

4.      Pemadanan Berkonteks
Tsu      : The Ferrari is the most expensive among others.
Tsa       : Mobil Ferrari itu adalah yang termahal diantara yang lain.

5.      Pemadanan Bercatatan
Tsu      : Lontong is a traditional food form Central Java.
Tsa       : Lontong adalah makanan tradisional dari Jawa Tengah.

Catatan kaki: Lontong adalah makanan yang terbuat dari beras yang dibungkus oleh daun pisang yang berbentuk seperti tabung berukuran sekitar 20cm yang dimasak dengan cara direbus dengan air mendidih.